Minggu, 04 Juni 2017

Kick baby kick!! : Fetal Stimulation

There's no better feeling than the movement of life inside of you

Dear kakak/abang kesayangan papah dan mamah, hari ini tepat 21 weeks kamu berenang-renang di rahim mamah. Nak, terharu banget mamah skrg udah bener-bener bisa ngerasain kamu nendang, loncat, muter2 di rahim mamah. Rasanya bahagia sampe mau nangis. Tiap malem kamu aktif banget apalagi tiap dirangsang cahaya pake flashlight, diajak ngobrol, pasti langsung ngedrum yah di dalam situ sampe geter perut mamah. Masya Allah kakak/abang juga hebat banget selama Ramadhan ini kuat buat diajak puasa, sebelum buka puasa sama setelah sahur makin aktif geraknya. Bahagia banget tiap malem berasa ada yang nemenin bobo, ada yang diajak ngobrol, ada yang lagi berusaha sayang2 mamah yah lewat tendangan2 cinta 💕 Semoga sehat selalu sayang, sampai ketemu di waktu yang tepat nanti.
•••••
Long distance marriage. Bukan hal yang mudah dilakukan bahkan saat aku sedang hamil. Jauh dari suami yang biasanya menemaniku melakukan hal-hal yang menyenangkan.
Jauh dari suami dalam kondisi sedang hamil cukup menyiksa. Suami tidak bisa secara langsung memeluk bahkan memegang perutku.

Dikehamilan bulan ke lima ini, aku sedikit diberi cobaan harus mengalami Symphysis Pubis Disorder atau biasanya disebut nyeri simpisis. Nyeri simpisis itu semacam nyeri tulang kemaluan, nyeri ini terjadi karena saat hamil jaringan dan sendi menjadi lebih lunak dan longgar. Tulang lunak yang menghubungkan kedua tulang kemaluan menjadi lebih lunak sehingga aku mengalami nyeri saat hendak memakai celana, sakit pula ketika hendak naik motor (intinya adalah nyeri muncul ketika tubuhku tidak seimbang/berdiri satu kaki), nyeri juga saat berpindah diatas tempat tidur (dari miring kanan pindah ke kiri), bahkan lebih sakit lagi apabila turun tangga karena mungkin bebannya terlalu berat.
Rasanya nyeri luar biasa, tapi kehadiran buah hati Fani di rahimku bener-bener memberikan kekuatan tersendiri. Kasih sayang suamiku pun sangat membuat aku semakin kuat dan menikmati proses kehamilan ini. Walaupun sakit tapi rasanya nikmat... karena mungkin banyak wanita diluar sana yang menginginkan agar bisa hamil.

Sejak mengalami nyeri symphysis aku slalu coba rajin melakukan fetal stimulation, awalnya cuma sound stimulation (ngajak ngobrol, ngaji, didengerin musik) sama touch stimulation (elus2 perut, tepuk2 perut sambil nyanyiin lagu 1 ditambah 1 😅, kadang juga aku teken2 lembut perut).  Tapi sejak dia udah mulai aktif di 20 weeks 4 days aku mulai ngelakuin light stimulation (ini aku lakukan pas dia emang lagi aktif yah, kalau lagi nggak gerak takutnya dedeknya bobok jd malah keganggu sama sinar flashlight). Jadi pas dia lagi aktif aku nyalain flashlight iphone terus ditempel di perut.. dan ternyata dia gerak juga di area sinarnya, pas dipindah (nggak jauh dari tempat semula) dia juga pindah geraknya. Cuman durasinya klo bisa jgn terlalu sering karena takut juga sinarnya terlalu terang bagi mata janinnya. 

Untuk lebih jelasnya aku deskripsiin satu-satu yah cara yang aku pakai untuk memberikan stimulasi pada janin.
  • Sound StimulationSuara yang paling menenangkan bagi janin adalah yang berirama teratur, atau kira-kira seperti suara detak jantung ibu yang biasa didengarnya. Beberapa waktu lalu aku sering menangis karena rindu suami hehe pas aku menangis gitu biasanya detak jantungku berdetak lebih kencang, nggak lama kemudian perutku rasanya seperti dikocok, seperti ada jantung yang berdetak lebih cepat. Aku ngerasain banget bahwa ternyata kalau aku menangis anakku akan merasakannya juga. Dari situ aku mulai mengurangi untuk bersedih sebisa mungkin dan menjaga detak jantungku berirama teratur. Cara yang bisa dilakukan dalam sound stimulation ini adalah dengan mengajak janin berbicara, membaca Al-Qur'an, memperdengarkan musik-musik klasik, membacakan dongeng, dan bisa juga memainkan alat musik yang lembut seperti gitar akustik atau piano.
  • Touch Stimulation : Selain dengan stimulasi suara kadang aku juga menerapkan touch stimulation secara bersamaan. Saat mengajak berbicara janin aku selalu mengelus-elus perut, atau bahkan saat bernyanyi biasanya ku juga menepuk-nepuk perut. Selain itu juga bisa mengajak janin bermain dengan cara menekan perut secara lembut dan menunggu janin membalasnya dengan sebuah gerakan.
  • Light Stimulation : Coba berikan penerangan dengan menggunakan senter lalu ditempelkan di perut. Usahakan sinarnya jangan terlalu terang karena takutnya malah mengganggu janin. Nyala-matikan senter sambil ditempelkan ke perut dan ajak bicara janin, kemungkinan besar janin akan merespon.
Selain fetal stimulation, aku juga menerapkan hypnobirthing untuk mengatasi stress atau cemas, awalnya sih aku taunya hypno-therapy gitu karena dulu semasa praktek di stase ilmu keperawatan jiwa aku lumayan tau banyak mengenai hypno-therapy. Namun setelah mencari beberapa sumber ternyata ada juga hypnobirthing. Mengenai hypnobirthing ini insya Allah bakal aku share di post selanjutnya yah 😃😃 Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk wanita yang sedang hamil ataupun untuk laki-laki yang akan menjadi ayah, karena ayah juga bisa melakukan stimulus-stimulus seperti yang udah aku jelaskan 👨👩👶

Minggu, 28 Mei 2017

Unconditional Love

No one else will ever know the strength of my love for you. After all, you're the only one who knows what my heart sounds like from the inside.
11 Februari 2017
Hari Minggu. Selamat pagi Jogjakarta.
Pagi itu seperti biasanya aku bangun dari tidur dan disampingku ada dia, yang selalu aku panggil "sayang". Tiap kali bangun aku tidak pernah terburu-buru beranjak dari tempat tidur. Aku selalu menyempatkan waktu memperhatikan wajah laki-laki yang sudah menikahiku selama 2 bulan ini. Kadang aku juga menciumnya, tanda aku sangat bersyukur karena aku bisa bangun dengan sehat dan menyadari ada dia disampingku.
Beberapa hari ini, cukup terasa melelahkan. Kondisi fisik yang mungkin cukup selalu aku maklumi setiap bulannya. Hari itu aku mulai melihat kalender bulananku, bulan ini jadwal menstruasi telat 3 hari. Bagiku bukan hal yang mengejutkan sebenarnya karena sebelum menikah aku mempunyai siklus menstruasi yang tidak begitu teratur.
Tapi akhirnya pagi itu aku iseng mengambil test pack yang memang sudah aku beli bulan lalu.
Ya Allah! Alhamdulillah. Ya Allah... 
Testpack itu menunjukkan bahwa aku hamil. 
Bahagia. Bingung. Bahagia.
Aku menuju kamar, menciumi wajah suamiku dan mengucapkan selamat pagi. Aku membangunkannya. Aku menyuruhnya mandi.

Aku menyiapkan diri, menenangkan diri, selagi menunggu dia selesai mandi.
Setelah dia selesai mandi aku memberikan bingkisan kecil buatnya.. aku bilang itu adalah hadiah 2 bulan kita menikah (kebetulan tepat tanggal 11).
Dia membukanya, membacanya... dia memastikan kebenarannya dengan menanyaiku, aku bilang aku hamil sambil menangis. Menangis karena bahagia tentunya.

Alhamdulillah. Ya Allah, di rahimku ada calon anak kami, anakku dan Fani.

25 Mei 2017

Dear anakku, hari ini nggak terasa kamu sudah ada di rahim mamah selama 19 minggu 4 hari. Mamah udah mulai bisa merasakan gerakanmu, keberadaanmu di rahim mamah. Mamah sangat bersyukur kamu sehat sampai detik ini... semakin kamu aktif semakin mamah bersyukur. Kamu ada karena mamah dan papah saling mencintai satu sama lain. Ada kalanya mamah menangis dan membuat kamu ikut sedih, tapi sejujurnya mamah menangis karena rindu sama papah yang sedang jauh dari kita. Papah harus bekerja di tempat yang berbeda dengan kita... Kamu harus tau suatu saat nanti, kalau Papah sangat sayang sama mamah dan juga kamu. Dia adalah laki-laki yang hebat, berjuang demi kebaikan mamah dan kamu sayang. Sehat terus ya anakku, anaknya papah, tumbuhlah jadi anak yang kuat.... see you soon anakku.... 

Minggu, 14 Mei 2017

Preciously

Sebelumnya aku adalah gadis yang sangat tegar (menurutku), aku terbiasa mendengar kata-kata kotor, terbiasa melihat perilaku yang keras, terbiasa diperlakukan tidak menyenangkan. Sebelumnya aku tidak rapuh. Sebelumnya akupun cukup kasar terhadap laki-laki yang aku sayangi, karena laki-laki itu pun memperlakukanku dengan tidak menyenangkan.
Sebelumnya hidupku terasa sempit, aku terbiasa dikekang. Aku terbiasa pula sendiri.
Namun, ternyata suatu hari Allah memperkenalkanku dengan kehidupan baru. Allah mempertemukan aku dengan laki-laki berpenampilan tidak rapi, tapi hatinya...sungguh entah terbuat dari apa. Caranya bicara, tingkah lakunya, bahkan senyumnya sangat tidak sopan mengusik hatiku. Aku yang sebelumnya tidak begitu rela menyerahkan hati kepada sembarang orang, kali ini sangat rela jika aku sepenuhnya jadi miliknya.
Melihatnya...bersamanya...layaknya seekor kucing yang sangat gembira mendapatkan semangkuk susu dari tuannya. Dia mampu memberikan kasih sayang yang selama ini tidak aku rasakan. Dari laki-laki manapun.
Sampai akhirnya..kegilaanku, kenekatannya, keinginanku dan dia membawa kami ke kehidupan yang jauh lebih baik.
Laki-laki itu menikahiku, memohon izin kepada orangtuaku untuk membahagiakanku, menanggung semua dosa-dosaku, menghidupiku.
Dia menikahiku. Dia menjadi suamiku.
Aku menyebutnya..suamiku. Aku melihatnya..tidur disampingku.
Kebahagiaan yang sangat mengharukan. Pertama kalinya, aku merasa damai dicintai oleh seorang laki-laki.
Dicintai sepenuh hati oleh dia yang kusebut suamiku hingga aku mati.
Suamiku, Fani Adi Setyawan.

© Forever Young | Blogger Template by Enny Law