Minggu, 14 Mei 2017

Preciously

Sebelumnya aku adalah gadis yang sangat tegar (menurutku), aku terbiasa mendengar kata-kata kotor, terbiasa melihat perilaku yang keras, terbiasa diperlakukan tidak menyenangkan. Sebelumnya aku tidak rapuh. Sebelumnya akupun cukup kasar terhadap laki-laki yang aku sayangi, karena laki-laki itu pun memperlakukanku dengan tidak menyenangkan.
Sebelumnya hidupku terasa sempit, aku terbiasa dikekang. Aku terbiasa pula sendiri.
Namun, ternyata suatu hari Allah memperkenalkanku dengan kehidupan baru. Allah mempertemukan aku dengan laki-laki berpenampilan tidak rapi, tapi hatinya...sungguh entah terbuat dari apa. Caranya bicara, tingkah lakunya, bahkan senyumnya sangat tidak sopan mengusik hatiku. Aku yang sebelumnya tidak begitu rela menyerahkan hati kepada sembarang orang, kali ini sangat rela jika aku sepenuhnya jadi miliknya.
Melihatnya...bersamanya...layaknya seekor kucing yang sangat gembira mendapatkan semangkuk susu dari tuannya. Dia mampu memberikan kasih sayang yang selama ini tidak aku rasakan. Dari laki-laki manapun.
Sampai akhirnya..kegilaanku, kenekatannya, keinginanku dan dia membawa kami ke kehidupan yang jauh lebih baik.
Laki-laki itu menikahiku, memohon izin kepada orangtuaku untuk membahagiakanku, menanggung semua dosa-dosaku, menghidupiku.
Dia menikahiku. Dia menjadi suamiku.
Aku menyebutnya..suamiku. Aku melihatnya..tidur disampingku.
Kebahagiaan yang sangat mengharukan. Pertama kalinya, aku merasa damai dicintai oleh seorang laki-laki.
Dicintai sepenuh hati oleh dia yang kusebut suamiku hingga aku mati.
Suamiku, Fani Adi Setyawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Forever Young | Blogger Template by Enny Law